Risk Factors for Stunting Incidence in Children Under Three in the Working Area of the Korbafo Community Health Center, Pantai Baru Sub-District, East Nusa Tenggara

Authors

  • Aprianjen Yehentina Kekado Study Program of Public Health, Faculty of Public Health, Universitas Nusa Cendana, Indonesia
  • Lewi Jutomo Study Program of Public Health, Faculty of Public Health, Universitas Nusa Cendana, Indonesia
  • Rut Rosina Riwu Study Program of Public Health, Faculty of Public Health, Universitas Nusa Cendana, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.26911/thejhpb.2024.09.02.01

Abstract

Background: The incidence of stunting in children under three can be generated by several factors, namely family income, maternal education, maternal knowledge concerning nutrition, energy intake, and protein intake. This study aimed to discover the risk factors for stunting in children under three in Korbafo Community Health Center working area, Pantai Baru Sub-District in 2022.

Subjects and Method: The analytical survey study with a case-control study design was conducted in Korbafo Community Health Center working area, Pantai Baru Sub-District, East Nusa Tenggara. A total of 96 children under three divided into 2 groups, 48 children in case group and the other 48 in control group, were selected using purposive sampling. The dependent variable was the incidence of stunting. The independent variables consisted of family income, maternal education, maternal knowledge concerning nutrition, energy intake, and protein intake. The data were analyzed using a simple logistic regression test.

Results: The incidence of stunting in children under three increased with low family income (b = 1.29; 95% CI= 1.46 to 9.20; p= 0.006), low maternal education (b= 1.69; 95% CI= 2.26 to 13.20; p< 0.001), insufficient maternal knowledge concerning nutrition (b = 2.19; 95% CI= 3.57 to 22.67; p< 0.001), inadequate energy intake (b= 1.86; 95% CI= 2.48 to 16.61; p< 0.001),  and inadequate protein intake (b= 1.79; 95% CI= 2.47 to 14.56; p< 0.001), and they were statistically significant.

Conclusion: The incidence of stunting in children under three years increases with low family income, low maternal education, insufficient maternal knowledge concerning nutrition, inadequate energy intake, and inadequate protein intake.

Keywords:

stunting, children under three years old, risk factors

References

Agustin L, Rahmawati D (2021). Hubungan Pendapatan Keluarga dengan Kejadian Stunting. Indones. J. of Midwifery (IJM), 4(1), 30–34. DOI: 10.35473/ijm.v4i1.715

Anggraini ND (2019). Analisis Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 12-59 Bulan di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Medical Technology and Public Health J. 3(1), 86–93. DOI: 10.33086/mtphj.v3i1.649

Arviyani TN, Afifah DN, Noer ER, Anjani G, Rahfiludin MZ, Mahati E (2022). Tingkat Penerimaan, Kadar Zat Besi dan Vitamin C Sorbet Berbahan Daun Kelor dan Jambu Biji Merah untuk Anemia Defisiensi Besi. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 11(1), 20–25. DOI: 10.17728/jatp.11471%0A20

Badriah DL (2014). Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. PT Refika Aditama.

Bulu D (2022). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Watukawula Kecamatan Kota Tambolaka Kabupaten Sumba Barat Daya. Skripsi Universitas Nusa Cendana. Retrieved on June 2023.

Kusuma KE, Nuryanto (2013). Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 2-3 Tahun (Studi di Kecamatan Semarang Timur). J Nutr, 2(4), 523–530. DOI: 10.14710/jnc.v2i4.3735

Marmi (2013). Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Pustaka Pelajar.

Notoatmodjo S (2014). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.

Nurmalasari Y, Anggunan, Febriany TW (2020). Hubungan Tingkat Pendi-dikan Ibu dan Pendapatan Keluarga dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-59 Bulan. J. Kebidanan, 6(2), 205–211. DOI: 10.33024/jkm.v6i2.-2409

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI (2018). Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Rahayu A, Khairiyati L (2014). Risiko Pendidikan Ibu terhadap Kejadian Stunting pada Anak 6-23 Bulan. Penel Gizi Makan, 37(2), 129–136. DOI: 10.-22435/pgm.v37i2.4016.129-136

Rahayu A, Yulidasari F, Putri AO, Anggriani L (2018). Study Guide - Stunting dan Upaya Pencegahannya. CV Mine.

Ramdhani A, Handayani H, Setiawan A (2020). Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Kejadian Stunting. Prosiding Seminar Nasional LPPM UMP, 28–35. ISSN: 2963-2145

Sari RM, Oktarina M, Seftriani J (2020). Hubungan Pendapatan Keluarga dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Puskesmas Seginim Kabu-paten Bengkulu Selatan. Chmk Midwifery Scientific J. 3(2), 150–158.

Sediaoetama AD (2010). Ilmu Gizi. Dian Rakyat.

Sirajuddin, Rauf S, Nursalim (2020). Asupan Zat Besi Berkorelasi dengan Kejadian Stunting Balita di Kecamatan Maros Baru. J. Indones. Nutrition Association, 43(2), 109–118. DOI: 10.36457/gizindo.v43i2.406

Suhendri U (2009). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Anak di bawah Lima Tahun (Balita) di Puskesmas Sepatan Kecamatan Sepa-tan Kabupaten Tangerang Tahun 2009. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah.

Susanti M (2018). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita di Kelurahan Bumijo Kecamatan Jetis Kota Yogyakarta Tahun 2017.

Taringan N, Rahmayanti R, Harita KM, Pardosi MM (2020). Asupan Zat Gizi, Hemoglobin, Albumin dan Berat Badan Anak Balita Gizi Kurang yang Diberi Cookies Kelor. J. Ilmiah Pannmed, 15(2), 231–238. DOI: 10.17728/jatp.11471%0A20

UNICEF, WHO, World Bank Group (2018). Levels and Trends in Child Malnutrition. World Health Organization.

Wardani ND (2017). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi pada Balita di Puskesmas Unaaha Tahun 2017. Politeknik Kesehatan Kendari.

Downloads

Published

2024-04-16

How to Cite

Kekado, A. Y., Jutomo, L., & Riwu, R. R. (2024). Risk Factors for Stunting Incidence in Children Under Three in the Working Area of the Korbafo Community Health Center, Pantai Baru Sub-District, East Nusa Tenggara . Journal of Health Promotion and Behavior, 9(2), 93–101. https://doi.org/10.26911/thejhpb.2024.09.02.01

Issue

Section

Articles